Rabu, 28 Juli 2010

Asik Menggeluti Koleksi Uang Kuno



Dunia numismatika tidak hanya memberikan keasyikan tersendiri bagi kolektornya, tapi juga menjanjikan keuntungan materiil yang menggiurkan. Di balik kekunoan barang antik berupa uang-uang tersebut, menyimpan sumber penghasilan yang sangat luar biasa.

Coba cermati, meski nilai nominal pada uang kuno itu ’tak seberapa’, di kalangan pencinta barang antik khususnya  penggila numismatika bisa terjual dengan harga puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Soal numismatik menjadi sumber keuntungan selain untuk memenuhi gelegak hobi, dituturkan FX Andriyanto, numismator asal Kota Semarang ini. Dia mengungkapkan, dirinya pernah menjual selembar uang kuno kertas dengan harga sekitar Rp 10 juta. Itu baru satu kali transaksi, padahal Andriyanto sendiri sudah menggeluti bisnis jual beli baranga antik khususnya uang kuno tersebut selama puluhan tahun.

’’Dari uang-uang kuno itu, saya bisa menyekolahkan anak-anak, memiliki rumah, dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Selain memenuhi keasyikan hobi, barang antik berupa uang kuno ini benar-benar mendatangkan keuntungan materiil yang lumayan. Kuncinya, tekun, teliti, dan sabar untuk terus belajar anatomi uang kuno,” saran pemilik warung bakso di Jalan Rejosari VII ini

Potensial

Menurut Andriyanto, menilik sejarah bangsa ini, yakni menjadi jajahan negara asing dan beberapa kali mengalami pergantian pemerintahan, membuat Indonesia menjadi tempat potensial untuk perkembangan dunia numismatika.

’’Tinggi-rendahnya nilai uang kuno dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, tingkat kelangkaan barang, kondisi fisik dan munculnya kolektor baru yang memburu seri mata uang tertentu,” jelas Andriyanto, yang memiliki koleksi uang kuno kertas ratusan ribu lembar dan puluhan ribu keping jenis koin ini.

Jadi, belum tentu uang kuno yang umurnya lebih tua pasti laku lebih mahal. Kondisi fisik yang rusak, lusuh atau cacat akan mengurangi nilainya. Itulah sebabnya, banyak orang yang terpincut memburu uang kuno jenis UNC (uncirculation) yang peredarannya bersifat bank to bank. Karena tidak beredar di masyarakat, kondisi uang kuno UNC lebih bagus. ’’Kalau kondisi fisiknya jelek, harga uang kuno tinggal seperlimanya dari harga di pasaran,” imbuh Andriyanto.


http://www.wawasandigital.com/

Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

0 komentar :