Selasa, 24 Agustus 2010

Mengetahui Kualitas TV Kabel Dan TV Satelit



TV Berlangganan (pay TV) sudah bukan hal yang baru di Indonesia. Konsumen pun punya banyak pilihan, mau yang menggunakan sistem kabel (cable tv) atau sistem siaran satelit (satellite tv). Kedua sistem mempunyai pangsa pasar yang sama, yaitu penikmat siaran TV berkualitas yang (umumnya) semua channel berasal dari luar negeri. Apa saja kelebihan dan kekurangan 2 sistem tersebut?

Peralatan yang dibutuhkan.
Melalui TV kabel, biasanya peralatan yang dibutuhkan hanyalah alat penerima siaran digital (digital receiver). Sedangkan TV satelit selain membutuhkan receiver, juga harus menggunakan piringan antena (biasa disebut antena parabola).

Jangkauan siaran.
TV kabel hanya menjangkau area atau daerah tertentu. Itu pun selalu diawali dengan survey dahulu apakah daerah tersebut cocok dan banyak peminatnya. TV satelit menjangkau daerah terpencil, karena siaran satelit tidak mengenal blank spot.

Kualitas sinyal.
Sinyal yang dipancarkan TV kabel bisa analog dan digital karena daya tampung kabel yang terbatas, sedangkan TV satelit saat ini menggunakan sistem digital sehingga kualitas sinyal lebih jernih.

Jumlah saluran.
300 channel sanggup disalurkan melalui TV kabel, namun tidak semua berkualitas baik (karena gabungan antara analog dan digital). TV satelit mampu memancarkan 250 channel dengan kualitas digital, dan bisa bertambah tergantung kapasitas transponder satelit.

Jika  kamu mempunyai antena parabola digital (solid, karena jaring sudah jarang dipakai) masih bisa menikmati siaran TV luar negeri dengan gratis. Antena parabola solid berukuran 6 feet bisa menangkap kurang lebih 25 satelit yang membentang dari timur sampai ke barat wilayah Indonesia. Syaratnya antena parabola kamu dipasang rotator yang akan merubah arah antena sesuai posisi satelit yang kamu mau.

Saluran TV yang bisa diterima lumayan lengkap, mulai dari negara ASEAN sampai India, China, Arab dan Afrika. Sebagian acara (termasuk film hollywood) sudah didubbing (sulih suara) ke bahasa negara setempat, jadi jangan bingung. Siaran yang ada di daftar acara Indovision juga bisa ditangkap, namun tidak ada gambar dan suara alias diacak (scramble) yang artinya kita memang harus membayar ke operator pay TV lokal untuk bisa menikmatinya.

Situs yang menyajikan data terbaru lengkap mengenai TV satelit adalah Lyngsat. Situs ini wajib jadi panduan bagi para pecinta dan pemburu TV satelit gratis. Setiap hari ada saja TV baru yang bermunculan. Dan ingat satelit yang bisa diterima di Indonesia adalah hanya satelit yang ada di atas khatulistiwa. Dengan mengarahkan antena ke ujung timur dan barat Indonesia, semua satelit yang jangkauan (beam) siarannya masuk wilayah Indonesia dipastikan bisa kita terima.

Mau coba hobi baru ngoprek siaran satelit melalui antena parabola? Lumayan menyenangkan! Seru juga saat kita scanning sebuah satelit untuk mencari saluran baru, atau saat kita menggerakkan antena untuk menemukan satelit baru.

Jika gak mau repot, kamu bisa berlangganan TV satelit berbayar seperti Indovision. Beberapa channel memang bisa didapatkan gratis melalui satelit (seperti CCTV, Aljazeera dan Russia Today).

http://www.napnipnop.com/
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

0 komentar :