Jumat, 24 September 2010

Cara Bernegosiasi KPR Dengan Pihak Bank

Belajar dari pengalaman kita membeli rumah second lewat kredit perumahan, kita menyadari betul bahwa bank sebenarnya memiliki kesamaan dengan tukang sayur di pasar. Bank manapun pasti menyadari betul faktor negoisasi dalam setiap proses analisa kreditnya. Ambil contoh ketika kita apply KPR, banyak sekali persyaratan bank yang tidak bisa kita penuhi. Mulai status kerja, lama kerja, besaran cicilan, hingga appraisal rumah.,Berikut panduan negoisasi dengan KPR Bank

1. Jangan terlalu polos!

Aturan pertama dalam negoisasi adalah jangan membuka diri anda terlalu banyak. Pertama kali kita mengajukan KPR kita membuka diri dengan menyebutkan secara detail fluktuasi gaji kita -auditor mengenal busy dan low season hingga gaji pun berfluktuasi- kita pun menjelaskan status kita yang masih kontrak, yang belum genap 2 tahun dan segala penjelasan pesimis lainnya. Akibatnya sang CS pun seperti enggan menanggapi kita.Belajar dari itu, kita pun mengubah gaya negoisasi kita. Berhenti polos, dan mulai berhati-hati dengan siapa yang kita hadapi. Walhasil, selang 1 bulan-an. CS disebuah bank itu sudah lupa tentang kita dan akhirnya aplikasi bisa dimasukkan dengan data yang baru.

2. Kita pada dasarnya adalah pembeli

Ya, posisi kita sebenarnya yang tokoh kunci. Alternatif KPR tidak hanya di satu bank, tapi ada banyak bank lain yang siap membantu anda. Contoh tentang cicilan. Teorinya cicilan KPR adalah 1/3 gaji. Tapi coba bayangkan bila total income kita dengan istri 10 juta rupiah, namun living cost kita berdua hanya 2 juta rupiah (asumsi tinggal dirumah orang tua, sudah punya kendaraan, tidak ada kredit card dan cicilan lain). Tentunya pihak bank bisa memberi limit cicilan sebesar 50% dari penghasilan. Ini adalah sedikit teori negoisasi dengan pihak bank.

3. Kalau anda tidak yakin bagaimana pihak bank

Seharusnya calon nasabah sangat yakin bahwa dia bisa mencicil, dengan begitu bank bisa melihat keseriusan kita. Jangan pikirkan lain-lain dulu. Jika kita melihat sebuah rumah, taruhlah harga 200 juta, kemudian setelah kita bandingkan sana-sini kita merasa mampu membeli rumah tersebut. Jangan sampai masalah KPR -yang sepele- menjadi hambatan besar buat anda.

Sumber - indoproperty24.com

Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia

0 komentar :