Kamis, 30 September 2010

Jahe dan Terapi Kanker



Jahe dapat digunakan dalam terapi kanker yang fungsinya untuk membunuh sel kanker ovarium sementara komponen yang terdapat pada cabai diduga dapat mengecilkan atau menyusutkan tumor pankreas. Demikian kata Dr. Rebecca Liu, asisten profesor pada bidang obstetri and ginekologi di Universitas Michigan Comprehensive Cancer Center, AS, dan timnya, yang melakukan tes terhadap bubuk jahe yang dilarutkan dan diberikan pada kultur sel kanker ovarium.

Dalam studi itu menyebutkan bahwa terdapat bukti berbagai makanan pedas atau panas bermanfaat dalam terapi kanker dimana cara kerja adalah dengan menghambat pertumbuhan kanker. Studi itu meneliti efektivitas jahe terhadap sel penderita kanker. Meskipun demikian, studi ini masih merupakan langkah pertama. Dikatakan, jahe dapat membunuh sel kanker dengan dua jalan, yaitu proses penghancuran yang dinamakan apoptosis dan autophagy, proses pemakanan sel.

Jika Hal ini diuraikan para ahli dalam pertemuan American Association for Cancer Research. Menurut Dr. Rebecca, banyak penderita kanker yang mengalami resistensi terhadap kemoterapi standar, di mana tindakan kemoterapi merupakan proses apoptosis. Sementara jahe yang memiliki kemampuan memakan sel (autophagy) dapat membantu mereka yang mengalami resistensi terhadap kemoterapi. American Cancer Society melaporkan kanker ovarium membunuh 16.000 dari 22.000 wanita AS.

Tanaman Jahe terbukti dapat mengontrol keadaan inflamasi, yang berhubungan dengan perkembangan sel kanker ovarium. Dalam penelitian lain terhadap terapi kanker dilakukan dengan menggunakan tikus yang diberikan capsaicin (salah satu kandungan pada cabai), Sanjay Srivastava dari Universitas Pittsburgh School of Medicine, AS, mendapati bahwa capsaicin ternyata dapat mematikan sel kanker pankreas. Capsaicin membuat sel-sel kanker mati dan memiliki kemampuan memperkecil ukuran tumor.


sumber: id.shvoong.com
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis

0 komentar :