Kemasan UKM, Sulit bersaing dengan Kemasan Produk Import
Kemasan UKM – Indonesia boleh
berbangga karena produksi barang UKM di tanah air bisa dibilang mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi sayangnya di balik fakta menarik
tersebut bisa di katakan produksi UKM dalam negeri ini masih dirasa sangat
belum bisa bersaing dengan beberapa produk Mancanegara lain atau dengan negeri
tetangga seperti singapura dan malaysia. Masalah dasar yang paling sering di
keluhkan oleh para calon konsumen adalah menyoal Kemasan UKM yang kurang
menarik dan informatif. Banyak sekali produk karya / makanan UKM kita yang
kurang bisa bersaing baik itu di dalam negeri dan di luar negeri di karenakan
salah persepsi tentang bentuk kemasan yang baik dan informatif. Contoh saja
kopi luwak asli indonesia yang terkenal seantero jagat, tetapi kalah jauh di
bandingkan negara lain dalam soal kemasan!.
Kemasan yang di tawarkan terlalu
flat bahkan kurang menarik minat pembeli,padahal harga jual produknya bisa
dibilang tinggi dan terkadang ekonomis. Bisa dibilang 55juta lebih UKM di
indonesia belum berbadan hukum resmi sehingga sangat sulit dalam mendesain
kemasan dalam label sendiri, terlebih lagi banyak UKM di indonesia yang
mempermasalahkan sulitnya memperoleh modal pinjaman dari pemerintah. Para
pelaku UKM sekarang ini memang sepertinya perlu mendapatkan edukasi yang cukup
intens mengenai pentingnya mengolah kemasan menjadi sesuatu yang cukup penting
sebagai alat utama pemasaran / marketing di pasaran.
Memang penting adanya mendorong
para pelaku UKM untuk bisa berbadan hukum agar bisa maju dan berkembang.
Sehingga para pelaku UKM yang sudah memiliki badan hukum akan bisa dengan mudah
mengajukan kredit kepada Bank HIPMI, karena memang tak bisa di pungkiri jika
ingin mengajukan syarat pinjaman ke bank, suatu lembaga / badan usaha haruslah
mempunyai legality yag jelas. Sehingga dengan begini para pelaku UKM di tanah
air bisa lebih kompetitif lagi menyoal masalah Kemasan UKM yang sangat pelik dari
tahun ke tahun.
Info terkait: Mesin Vakum Sealer Bandung
0 comments :
Posting Komentar