Perlukah Suplemen Dalam Fitnes?
Fitnes menjadi salah satu cara mencapai tubuh ideal. Sebenarnya perlukah pemberian suplemen saat fitnes untuk pembentukan tubuh?Gaya hidup modern telah menyadarkan banyak orang akan penting dan mahalnya hidup sehat. Bahkan, kesehatan telah menjadi sebuah gaya hidup. Selain tubuh yang sehat, meningkatkan ketahanan tubuh serta motivasi membentuk tubuh atletis, seksi, dan ramping menjadi sebuah magnet tersendiri. Salah satu cara untuk mewujudkan keinginan itu dengan melakukan fitnes. Berkat fitnes, penambahan otot di bagian tubuh tertentu bisa disesuaikan keinginan. Dalam latihan fitnes tersebut akan terjadi pembakaran kalori sehingga tubuh bisa dibentuk, dari otot tangan, perut, bahu, sampai kaki. Untuk mendapatkan tubuh ideal, selama mengikuti program fitnes, juga diperlukan suplemen. Namun, penggunaan suplemen tergantung dari tujuan fitnes yang ingin dicapai. Misalnya, untuk me-maintance (membentuk) tubuh atau agar tubuh bugar.Tentu saja intensitas dan asupan suplemen juga berbedaSuplemen tidak dibutuhkan jika seseorang menginginkan tubuh sehat dan bugar. Mereka cukup menerapkan pola makan sehat. Pola makan sehat terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, mineral dengan jumlah kandungan tertentu. Kondisi berbeda dilakukan jika pola makan yang sudah diterapkan tidak mencukupi kebutuhan gizi yang sangat dibutuhkan. Misalnya, di tengah kesibukan pekerjaan tidak sempat mengonsumsi jenis makanan tertentu. Tentu saja asupan gizi juga akan berkurang," ujar instruktur yang menguasai bela diri body combat ini. Di sinilah peran suplemen diberikan, yaitu untuk menambah asupan gizi yang kurang. Di sisi lain, suplemen diperlukan bagi mereka yang menginginkan bentuk tubuh tertentu. "Suplemen diberikan karena tubuh memerlukan asupan protein lebih dari sebelumnya. Protein diperlukan untuk pembentukan otot-otot tubuh," tuturnya. Sebagai contoh, suplemen otot yang berisi kandungan protein. Suplemen diberikan karena berfungsi untuk mengembalikan otot-otot yang "rusak Jika tidak cocok, tubuh seseorang akan bereaksi, seperti diare atau merasakan alergi di dalam tubuh. Namun, Ade Rai menandaskan bahwa jangan menempatkan suplemen seperti obat. Apabila mengondisikan seperti ini, akan menyebabkan ketergantungan untuk terus mengonsumsi. Padahal, fungsi suplemen tetap sebagai tambahan jika diperlukan. Sumber - lifestyle.okezone.com Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
0 komentar :
Posting Komentar