Kamis, 21 Oktober 2010

Mengejar Ketertinggalan Ekonomi Dari Cina




Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, walau pengusaha dan sejumlah asosiasi pengusaha belum siap dengan pemberlakuan pasar bebas ASEAN-Cina, namun dia yakin Indonesia pasti bisa mengejar ketertinggalannya asalkan pemerintah dan pengusaha baik itu perseorangan maupun dalam kelompok asosiasi pengusaha sama-sama berusaha.

"Kita mampu dan pasti mengejar mereka karena kita terlalu kaya untuk tidak bisa kejar (Cina). Tapi kalau tujuh bulan ini saja ribut politik terus, tidak ada terobosan ekonomi, bagaimana mau melawan (Cina). Tambah mundur saja. Bisa-bisa besok lawan Vietnam saja kalah," kata Sofjan di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sofjan menambahkan agar pemerintah segera memperbaiki kelemahan Indonesia dalam menghadapi pasar bebas. Masalah utamanya, menurut dia, soal infrastruktur. Selama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin, Indonesia berhasil membangun 120 kilometer jalan tol. Sedangkan Cina dalam setahun membangun antara 5 ribu hingga 15 ribu kilometer jalan tol.

"Belum lagi tarif jalan tolnya yang mahal. Itu kan menjadi high cost (biaya tinggi) buat kami. Tapi pasar bebas ini tidak bisa mundur lagi, sudah ditanda-tangani. Mau tidak mau kita harus siap dan perbaiki kelemahan terutama infrastruktur," ujar Sofjan.

Dalam menghadapi era pasar bebas ini, sebagai ketua asosiasi pengusaha sofjan menambahkan  agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia. Sehingga minimal 240 juta penduduk Indonesia bisa menjadi pangsa pasar pengusaha lokal. Dengan demikian Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.


Sumber: www.tempointeraktif.com
Temukan semuanya tentang iklan gratis, Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris

0 komentar :