Rabu, 15 Desember 2010

Asal Karaoke Dari Jepang

Kata “ karaoke” berasal dari “kara” yang berarti ‘kosong’ dan “oke” yang merupakan bentuk pendek dari “orkestra”. Kepopuleran karaoke sekarang ini tak bisa lepas dari asal usul lahirnya entertainment yang berbasis pada lagu kosong ini.
Pertama muncul di Kobe, Jepang, pada awalnya karaoke merupakan sekadar hiburan ringan yang biasa disajikan para pebisnis Jepang selepas jam kantor atau saat menjamu klien. Berkat kepiawaian karaoke yang bisa menetralisir perasaan stres dengan cara bernyanyi, hiburan ini pun berkembang ke arah yang lebih massal. Maka dikenalah tempat-tempat khusus berkaraoke.

Bukan hanya di Jepang, tren tempat berkaraoke juga merambah negara-negara lain, termasuk di Indonesia. Bahkan, hiburan ini menjadi jenis hiburan yang paling disenangi di Korea. Belakangan, negara inilah yang paling “rajin” memasarkan produk karaokenya ke Indonesia.Produk-produk karaoke yang semakin canggih (hi-end) memungkinkan hiburan ini tak lagi hanya bisa didapati lewat tempat-tempat khusus berkaraoke. Kini, kualitas dan nuansa yang sama sudah dapat dipindahkan ke dalam rumah. Tak jauh beda dengan tren home theater, sistem karaoke di dalam rumah sudah menjadi perangkat wajib bagi para penggemar karaoke.

Boleh dibilang, produk karaoke kembali bersinar setelah munculnya player karaoke yang mampu memutar lagu kosong dalam kuantitas ribuan, saat yang tepat di saat media VCD atau DVD karaoke dianggap kurang variatif dan akomoditif.Player karaoke dengan ribuan lagu umumnya menyimpan data dalam file Midi atau MP3 yang kemudian di-compress dalam sebuah CD. Satu CD sanggup menyimpan hingga 30.000 lagu atau lebih. Yang namanya Midi atau MP3, sudah pasti suaranya kurang sebobot CD audio khusus karaoke.

Namun, seiring dengan perkembangan pesat di teknologi amplifier, speaker, dan mikrofon yang mengkhususkan diri di bidang ini, maka kendala itupun semakin bisa teratasi.Tren ribuan lagu dalam satu keping CD ditindaklanjuti dengan kemunculan player yang juga mengusung kapasitas serupa. Bedanya, model yang ini tidak mem-butuhkan CD di dalamnya, tetapi menge-depankan hard disk. Hard disk dapat merekam lagu karaoke dari VCD/DVD/CD. Jika ingin berkaraoke, tak perlu meng-gunakan CD lagi, melainkan cukup di-download lewat hard disk.

Keunggulan produk macam ini adalah pemiliknya dapat merigoleksi lagu sesuai selera. Namun ada kelemahan, yaitu ia harus mencari CD aslinya dulu untuk di-copy di dalam hard disk. Sejauh ini, player ber-hard disk ini memang masih seperti sekadar perpustakaan. Sebab selain CD karaoke, hard disk-nya pun dapat dipakai sebagai media penyimpanan film atau lagu-lagu favorit.

Selain itu, kemunculan mikrofon karaoke juga layak jadi perhatian. Produk seperti ini membuktikan kalau menyanyi memang aktivitas yang menyenangkan, meski dengan cara yang sederhana sekalipun.

Seperti halnya player dengan kemampuan memutar CD ribuan lagu, mikrofon ini juga dilengkapi chip yang berfungsi memutar lagu yang ada di memory (hard disk) yang letaknya juga di bodi mikrofon tersebut. Selain itu, mikrofon ini juga dilengkapi menu pilih (remote). Pokoknya untuk urusan yang praktis, produk ini paling tepat .Perkembangan player karaoke, diikuti dengan perkembangan produk lain yang membangun sistem ini. Seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, amplifier, mikro­fon, dan speaker merupakan perangkat yang penting diperhatikan untuk mendapatkan nuansa sistem karaoke profesional ke dalam rumah.

Namun selain itu, ada satu lagi yang penting, yaitu akustik ruang. Tak jauh beda dengan sistem home theater, sistem karaoke pun membutuhkan akustik ruang yang memiliki kemampuan menyerap dan memantulkan suara.Dengan demikian, secara keseluruhan sistem ini mernbuat Anda, pengguna karaoke rumahan, menjadi betah dan merasa menjadi bintang di rumah sendiri

sumber

0 komentar :