Rabu, 15 Desember 2010

Kegunaan Belajar NgeDJ

JANGAN mengaku sebagai anak gaul, jika tidak bisa menjadi Disk Jockey (DJ) atau nge- DJ. Kini nge-DJ sudah tidak lagi identik dengan dunia malam lho. Buktinya nge-DJ tidak hanya dilakukan di klub, diskotek, atau lokasi dunia gemerlap (dugem) lainnya. Tetapi bisa di acara pesta ulang tahun, peluncuran produk, ataupun outdoor party. Jadi ternyata peluang buat nge-DJ semakin bertambah lebar kan?

Sudah bukan zamannya DJ identik dengan dunia malam, alkohol, ekstasi atau narkoba. Sebab sekarang nge-DJ sudah menjadi gaya hidup anak gaul. Anggapan bahwa DJ identik dengan alkohol itu sudah mulai bergeser. Para DJ sekarang benar-benar menunjukkan citranya sebagai seorang yang profesional dalam bekerja. Bahkan para orangtua pun sekarang mulai tidak melarang-larang anaknya untuk belajar di sekolah DJ.

Detail Berita

Harus diakui bahwa nge-DJ itu tidak hanya sekedar hobi. Namun juga bisa dijadikan sebuah profesi yang benar-benar profesional.Bagaimana agar cepat bisa nge DJ? Ternyata teori saja tidak cukup. Bagi Instruktur Rumus DJ School, DJ Asking menyatakan yang terpenting adalah sering mendengarkan dan melihat DJ profesional beraksi. Tahap pertama seorang DJ memang harus suka musik. Secara teori, kursus selama dua bulan itu sudah cukup untuk bisa nge-DJ. Namun secara praktek, dan menjadi seorang DJ yang handal maka harus banyak praktek lapangan.

"Dia harus sering ke klub untuk melihat DJ profesional bermain dan mendengarkan musiknya. Maka dia akan cepat mendapatkan insting atau feeeling sebagai seorang DJ," ujarnya.

Salah satu murid di Rumus DJ School, Adit (23) mengaku bahwa keinginannya untuk sekolah DJ didasarkan karena dia menganggapnya sebagai hobi dan bukan profesi. Adit yang merupakan sarja Teknik Informatika dari Universitas Pelita Harapan ini belum berfikir untuk menggunakan keterampilan nge-Dj nya sebagai salah satu sumber penghasilan.

sumber

0 comments :