Makna di Balik Hidangan Takjil
Saat bulan puasa setiap hari kita memakan hidangan takjil alias hidangan pembuka setelah satu hari penuh dan biasanya yang manis-manis makanan dan minuman manis tentunya soal makanan manis biasanya dihidangkan kue basah sebagai hidangan takjil dan minum teh manis hangat, takjil berasal dari bahasa Arab disebut ‘ta’jiilul fithr’ artinya mensegerakan berbuka puasa. Oleh karena itu makanan yang disajikan untuk berbuka puasa biasanya juga disebut dengan takjil. Manfaat orang yang memberi takjil/buka puasa adalah sebagai berikut :
Pertama: Dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang yang berpuasa tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Barang siapa yang memberi buka orang yang berpuasa, niscaya dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sama sekali.” (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Membantu orang-orang yang berpuasa dan berdzikir untuk senantiasa taat, agar memperoleh pahala seperti pahala mereka; sebagaimana siapa yang membekali orang yang berperang maka ia memperoleh seperti pahala orang yang berperang, dan siapa yang menanggung dengan balk keluarga orang yang berperang maka ia memperoleh pula seperti pahala orang yang berperang.
Kedua: Malaikat akan mendoakannya sampai orang yang berpuasa tersebut menyelesaikan hajatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Sesungguhnya orang yang berpuasa jika ia berbuka pada seseorang, maka malaikat akan mendo’akan orang tersebut hingga orang yang berpuasa tersebut selesai hajatnya, atau: Sampai menyelesaikan makanannya.” (HR Darimi dan Abu Ya’la dengan isnad Jayid).
Orang yang berpuasa meninggalkan makan dan minumnya. Jika ia dapat membantu orang lain yang berpuasa agar kuat dengan makan dan minum maka kedudukannya sama dengan orang yang meninggalkan syahwatnya karena Allah, memberikan dan membantukannya kepada orang lain.
Untuk itu disyari’atkan baginya memberi hidangan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa bersamanya, karena makanan ketika itu sangat disukainya, maka hendaknya ia membantu orang lain dengan makanan tersebut, agar ia termasuk orang yang memberi makanan yang disukai dan karenanya menjadi orang yang bersyukur kepada Allah atas nikmat makanan dan minuman yang dianugerahkan kepadanya, di mana sebelumnya ia tidak mendapatkan anugerah tersebut. Sungguh nikmat ini hanyalah dapat diketahui nilainya ketika tidak didapatkan. Itulah keutamaannya memberikan makanan berbuka untuk orang yang berpuasa, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan dan keimanan anda, temukan info menarik tentang resep kue basah tradisional
0 komentar :
Posting Komentar