Wisata Museum : Memandang Sejarah di atas Kanvas
Wisata - Saya tertegun sejenak. Memandangi lukisan karya maestro seni lukis Indonesia, almarhum Afandi, yang terpajang di Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta Barat, membuat saya terdiam dan pikiran menerawang jauh. Sambil menatap lukisan Potret Diri dan Topeng itu, saya seakan ditarik sang maestro masuk ke tahun 1960 di saat lukisan itu dibuat. Perasaan sepi seakan menjadi teman sang maestro saat menyapukan jarinya di atas kanvas. Di saat bersamaan suasana gundah dan penuh hiruk pikuk dalam sanubari yang bercampur saat melukis tergambar dalam pilihan warna gelap, kecoklatan, sedikit garis kuning sampai kemerahan yang “tumpah” di kanvas berukuran 102 x 88 cm tersebut. Saya maju, mendekat dan mengamati lukisan itu dari jarak sangat dekat. Bahkan wajah hampir menempel dengan kanvas untuk memeriksa detail lukisan tersebut. Luar biasa. Kebiasaan sang maestro yang kerap melukis tanpa menggunakan kuas, tapi dengan langsung memencet cat dari tubenya seakan menyiratkan pesan tersendiri. Afandi seakan berpesan akan realita kehidupan, yang terkadang jelas dan kemudian buram. Guratan-guratan warnanya menjadi cerita tersendiri bagaimana ia memaknai hidup. Nah, bagi kalian semua yang ingin melihat lebih dekat karya-karya maestro lukis Indonesia, silahkan datang ke Museum Seni Rupa dan Keramik di jalan Pos Kota No.2 Jakarta Barat. Di sana banyak lukisan yang menggambarkan sejarah dan wajah bangsa karya perupa Tanah Air, Raden Saleh, Basuki Abdulah, Antonio Blanco dan lain sebagainya. Di ruangan bagian depan museum yang dibangun 12 Januari 1870 itu digunakan juga untuk mengumpulkan koleksi keramik. Beberapa berasal dari abad kesembilan dan sepuluh, juga ada koleksi gerabah dari beberapa suku di Indonesia. Keramik yang kebanyakan berasal dari kapal karam serta beberapa penemuan di daratan itu memang cukup fenomenal. Sebagian hanya bersisa kepingan saja, lainnya ada yang utuh namun banyak juga yang nyaris tidak berbentuk. Silahkan datang dan berkunjung ke sana. Temukan sendiri romantisme masa lalu dengan memandangi benda dan lukisan bersejarah yang fenomenal.
0 komentar :
Posting Komentar